Didiklah Anak Perempuan untuk Lebih Berani
SHUTTERSTOCKIlustrasi
KOMPAS.com – Biasanya,
anak perempuan diajarkan untuk menjadi cantik dan sempurna. Sementara itu, anak
lelaki dididik untuk berani.
Namun,
apakah hal itu benar-benar terjadi?
Seorang
founder of Girls Who Code, Reshma Saujani, berpikir bahwa dewasa ini itulah
yang terjadi pada lingkungan sosial.
Saujani
memberikan pidato kampanye pada konferensi TED mengenai pentingnya mendidik
anak perempuan untuk berani mengambil risiko.
Sebab,
berdasarkan pengalaman hidupnya, Saujani mengatakan, dia selalu mendapatkan
orang bersikap ragu-ragu padanya hanya karena dia seorang wanita.
Saujani
melihat bahwa sekarang ini banyak anak perempuan mengalami penurunan keberanian
untuk menjadi terdepan.
“Kebanyakan
anak perempuan dididik untuk menghindari risiko dan kegagalan,” jelas Saujani.
Dia pun
memaparkan bahwa anak perempuan diajarkan untuk selalu tersenyum cantik,
bermain aman, mendapatkan nilai akademis paling tinggi. Sementara itu, anak
lelaki diajarkan untuk lebih kuat, melempar lebih tinggi, memanjat lebih cepat,
dan berani melompat.
Alhasil,
ketika anak-anak ini tumbuh besar. Lalu, dihadapkan untuk bisa bernegosiasi,
mengajak seseorang kencan,
dan melakukan wawancara, mereka akan memberikan siakp yang berbeda.
Anak
lelaki lebih berani mengambil langkah dan risiko, sedangkan anak perempuan
memilih diam dan menerima.
Kondisi
itu, kata Saujani, merupakan dasar-dasar yang tanpa kita sadari merugikan
perekonomian, lingkungan sosial, dan kita pun semakin kehilangan banyak hal
baik karena anak perempuan dibesarkan untuk tidak menjadi pemberani.
Memiliki
nyali dan cerdas, sebut saujani, harus ditanamkan orangtua pada anak perempuan
untuk memberikan kaum hawa peluang berkarier dan mewujudkan cita-cita dengan
berani.
Penulis
|
: Kontributor Female, Lusina
|
Editor
|
: Syafrina Syaaf
|
Sumber
|
http://female.kompas.com/read/2016/04/10/141400420/Didiklah.Anak.Perempuan.untuk.Lebih.Berani.
Posting Komentar